Sabtu, 18 April 2015

Because A Ball

Annyeong! Ini yang part 2 nya yaa! Semoga kalian suka ! Gomawo yang sudah membaca :)


Author : Luthfiah Zahra Larosa
Genre : Comedy
Cast    : Kang Minhyuk
             Jung Yonghwa
             Lee Jonghyun
             Lee Jungshin



"Hana.. Dul.. Ss.."



"DIA..!"



Semua orang yang sedang berada di situpun melihat kearah orang yang sedang ditunjuk. Bahkan burung-burung yang sedang melewati merekapun terjatuh dan masuk ke dalam sungai. -_-
Dan yang ditunjuk, sama sekali tidak merasa bahwa ia melakukan sebuah kesalahan . . .


Minhyuk Prov

Duh, dasar ahjumma-ahjumma ini! Ah, ottokkhe! Mwo? Dalam hitungan ketiga? Yakk! Aku tidak mau mati! Aku.. Aku tidak boleh sampai ketahuan. Tidak bisakah mereka berhenti berhitung dan tidak melakukan aksi konyol ini?!

"Ss.." "DIA..!",ujarku lantang dengan mata tertutup. Aku hanya asal menunjuk. Aku membuka mataku perlahan-lahan dan melihat jariku menunjuk ke arah ahjumma yang sedang memegang sebuah panci. DAMN! Nan Pabo! Paboya!
Akhirnya diam-diam dan pelan-pelan aku aku memiringkan jariku ke arah . . . . . orang yang tepat berada disampingku saat ini. JONGHYUN hyung!

Oh, Jong hyung! Mianhae! Aku tidak memiliki pilihan lain selain menunjuk dirimu! Kau adalah seorang ibu peri penyelamat! *ibu peri?!@*!?

Author Prov

Perlahan-lahan jari Minhyuk bergeser ke arah Jonghyun. Jonghyun yang melihat jari Minhyuk menunjuk ke arah dirinya terkejut. "YAKK! Bukan aku yang melakukannya! Demi tuhannn!", ujar Jonghyun sembrono agar orang yang melihat ini mempercayainya. Para eomma itu pun sudah tidak sabar lagi menghadapi tingkah Minhyuk dan Jonghyun. Mereka mulai bersiap-siap menyerang Minhyuk dan Jonghyun, namun lagi-lagi Minhyuk mengalihkan perhatian.

"SUDAH KUBILANG JONG Hyung! Jong hyung yang melakukannya! Pelaku yang bersalah mana mau mengaku! Mereka akan selalu mengelak jika ditanya! Jeball.. Aku masih belum mau meninggalkan dunia! Nanti siapa dong yang bisa gantiin gelar aku di CNBLUE sebagai member yang lovely dan cute?! Gak ada!", teriak Minhyuk gak jelas.

Para eommapun tidak menyerang dan hanya menarik Jonghyun lalu menyeret pergi. Jonghyun yang 'sebenarnya' tidak bersalah itu menghadap ke belakang dan meronta-ronta meminta dilepaskan. Disisi lain, Minhyuk sangat lega karena dirinya tidak tertangkap atas perbuatannya. "TOLONG! HELP ME! HELP ME!", teriak Jonghyun keras-keras. Sayang sekali, saat ini matahari sudah mulai terbenam dan para pengunjung sudah pulang. Jonghyunpun hanya pasrah dengan digiring para ahjumma + anak-anaknya -_- 

-Jonghyun side

Jonghyun dimasukkan sebuah mobil yang cukup luas dan dibawa ke suatu tempat. Jonghyun menghembuskan nafasnya kuat-kuat. Sambil menunggu perjalanan yang tidak diketahui arah tujuannya oleh Jonghyun, Jonghyunpun mulai mengingat-ngingat apa yang sudah ia lakukan tadi sore.

"Aku rasa aku hanya tertidur lama tadi dengan Jungshin disampingku yang sedang mendengarkan lagu", ujar Jonghyun mengingat-ingat. "OMO! Andwe! Jangan-jangan aku tadi ngigau dan.. dan keluar mobil sendirian?! Kalau aku keluar dari dalam mobil, kenapa Jungshin gak sadar ya?", ujar Jonghyun sambil membayangkan dirinya yang sedang mengigau ala zombie. 

Tidak lama kemudian mobil yang Jonghyun tumpangi berhenti. Jonghyunpun langsung membuyarkan segala imajinasi konyolnya itu. "Chogiyo ahjum..", belum selesai Jonghyun meneruskan kata-katanya, ahjumma itu langsung menatapnya sangar. Karena sedari tadi Jonghyun menghayal hal-hal yang berbau zombie, Jonghyunpun berfikir bahwa ahjumma tersebut zombie, sebenarnya tidak. Jonghyun terlonjak kaget dan kepalanya terantuk langit-langit mobil.

"Argghh! Aish.. Jinjja!", ujar Jonghyun kesakitan. Ahjumma itupun hanya tertawa melihat tingkah konyol Jonghyun. "Wae?", tanya ahjumma tersebut. Ahjumma tersebut hanya berpura-pura judes agar Jonghyun ketakutan dan melakukan aksi konyolnya lagi.

"A.. Aniyo"
"Aku rasa kau ingin bertanya tadi. Tanyakan saja"
"A..Anu.. Ke..keuge.. "
"MWOYA!", teriak ahjumma itu

Jonghyun yang terkejutpun terloncat kembali dari tempat duduknya dan lagi-lagi kepalanya terantuk mengenai langit-langit mobil. Sedangkan ahjumma tersebut tertawa terbahak-bahak. 

"Arghh.. Yak, ahjumma geumanhe -_- ", ujar Jonghyun malu karena ditertawakan. Ahjumma tersebut langsung mendapatkan ide untuk mengerjai Jonghyun lagi. 

"Mwo? Ini mobil saya kenapa kamu melarang saya tertawa huh ?", tanyanya tegas.
"Ne? A..aniyo. Aku hanya malu ditertawakan oleh orang lain. Ma..maksudku ahjumma", jawab Jonghyun gelagapan.

Kata-kata 'malu' yang Jonghyun ucapkan itu malah membuat sang ahjumma tersanjung. 
"Aigoo.. Hey anak muda! Kamu malu sama ahjumma karena ahjumma terlihat masih cantik dan seperti gadis yang menertawakanmu? Ckck, ahjumma tau memang semua orang tersipu melihat tawa ahjumma", ujarnya panjang lebar.

Jonghyun melebarkan matanya menatap ahjumma itu. "Terlihat muda apanya?! Omo. . . Giginya saja ada yang ompong, mana mukanya kusut gak disetrika sama suaminya apa? Udah gitu baunya kaya terasi basi! Benar-benar mirip sasaeng fans nih orang! Pakai nyulik aku lagi. Sadar dong udah tua udah punya suami dan anak masih aja ngefans sama aku. Cih, stres nih orang", omel Jonghyun dalam hati. 

Sepertinya perjalanan akan panjang. Jonghyun menyandarkan dirinya dikursi dan tidak lama kemudian tertidur lelap. Biasanya Jonghyun akan tidur sambil mendengarkan lagu. Namun hpnya habis baterai, tidak sempat Jonghyun cas karena di perebutkan oleh para ahjumma tadi.

-Minhyuk side

Matahari sudah mulai terbenam dan Minhyuk bahkan tidak tahu arah jalan pulang. Sedangkan Yonghwa dan Jungshin masih pingsan tak sadarkan diri. Minhyuk berpikir keras bagaimana caranya sambil mengangkat Jungshin ke atas mobil. Karena Minhyuk tidak sanggup mengangkat badan Jungshin, Minhyuk meletakkan Jungshin di samping tempat pengemudi dengan kepala di bawah dan kaki di atas. *gila nih anak xD

Selesai mengangkat Jungshin, Minhyukpun mendapatkan ide cemerlangnya lagi. Sebenarnya ide cemerlang inilah yang membuat nasib member CNBLUE jadi menyedihkan -__-

"Ah, kenapa gak aku coba saja? Tapi kalau tersesat aku mungkin akan disalahkan. Aish.. Andwe! Jangan sampai. Chakka... Bukankah Yong hyung pernah bilang padaku 'apa salahnya mencoba?'  Arraseo! Aku akan mengatakan kepada Jungshin dan manager kalau Yong hyung telah memberikanku kata-kata yang menyebabkan aku mencoba hingga tersesat. Baiklah, aku akan menyetir! Kajja..", ujar Minhyuk panjang lebar. Sepertinya idenya kali ini tidak begitu buruk. Bahkan kata-kata bijak yang di beritahu oleh Yonghwa hanya diingatnya pada saat dirinya membutuhkan tumbal saja. 

Jika saja Yonghwa dan Jungshin masih dalam keadaan sadar sekarang ini, mereka tidak akan pernah sudi dunia akhirat untuk menumpang kendaraan yang dibawa oleh Minhyuk. Mereka akan sakit jantung dan stroke hanya karena kendaraan yang dibawa oleh Minhyuk melenceng ke arah yang salah. Namun yang tidak menjadi permasalahannya adalah keselamatannya. Meski Minhyuk membawa dengan kecepatan yang tidak beraturan, mereka tetap akan kembali dengan selamat. *backsound -Love is the Moment xD plakk!

Minhyuk Prov

Hmm.. Bagaimana cara mengendarainya ya? Aku sudah lupa. Ah, kuncinya! 

BRUMM..

"Oh, udah nyala! Daebak!" Aku langsung menginjak pedal gasnya kencang-kencang. "OMO! Mobilnya berjalan kencang sekali! Waaa. "

Jalanan sudah gelap. Aku tidak tahu arah menuju dorm kami kemana. Yahh, terpaksa aku akan memakai alasan Yong hyung karena sudah tersesat! 
Aku menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tapi.. Ternyata didepanku sudah ada beberapa helai baju jemuran. Ani, maksudku banyak sekali tali-tali jemuran beserta bajunya yang menggantung. "Aishh.. Arraseo. Aku akan ngebut! Chakka.."
Aku memasangkan sabuk pengaman kepada Yong hyung yang sedang pingsan dibelakang tempat dudukku. Setelah itu aku beralih ke Jungshin yang berada di sampingku. OMO OMO! Aku tidak dapat memasangkan sabuk pengaman padanya karena badan dan kepalanya berada di bawah. Kakinya saja yang di atas. 

"Gwenchanha Jungshin-a. Aku akan tetap memasangkan sabuk pengaman ini. Tapi di kakimu. Daripada tidak sama sekali. Iya kan?", ujarku kepada Jungshin. Huh, dia bahkan tidak meresponku. Gwenchanha, lagian aku sedikit takut padanya karena aku sudah mengetahui bahwa Jungshin itu sebenarnya manusia jadi-jadian.

"Arraseo. Sudah siap. Kajja! Kita lanjutkan perjalanan", seruku sendirian.

Aku mengemudikan mobil hingga sampai ketempat yang jauh dari taman tadi. Setelah mengemudi cukup lama, Akhirnya aku sampai di depan sebuah hotel. Ini sudah sudah sangat larut. Tidak mungkin kan aku melanjutkan perjalanan ? 

Chankamman... Daripada aku tidur disini, kenapa aku tidak tidur di hotel itu aja, ya? Haha! Ide yang bagus! Aku melihat ke arah samping. Omo, bagaimana dengan Jungshin dan Yong hyung? 

Gwenchanha, aku akan mengunci pintunya agar tidak ada yang menculik mereka. Akan tetapi setelah aku pikir-pikir, penculiknya bakal langsung ogah setelah melihat Jungshin dan Yong hyung. 

Aku segera merogoh sakuku. OMOOO! Aku tidak membawa dompetku. Ah, sial. Tidak ada cara lain. Aku tidak mau mati menggenaskan dengan tidur di mobil ini dengan dua orang pria aneh. Yang satu lagi malahan bisa dipastikan bahwa Jungshin adalah manusia jadi-jadian. 

Baiklah, mianhae Yong hyung! Kamu jadi korban hari ini :p


Author prov

Minhyuk melepaskan sabuk pengamannya dan menuju ke belakang kursinya. Minhyukpun merogoh saku celana Yonghwa dan. . . dapat! Dirinya berhasil meraih dompet Yonghwa. Minhyukpun tersenyum jail dan membuka isi dompetnya. 

KARTU KREDIT. Hanya itu yang ia temukan. Minhyuk langsung membuang dompetnya sembarangan dan ternyata dompet itu tepat mengenai wajah Junghsin. 

Setelah mengambil kartu kredit Yonghwa, Minhyuk membuka sedikit kaca jendela, lalu keluar dari mobil dan mengunci mobilnya. "Chaa.. Aku akan tidur di hotel malam ini! Pasti sangat menyenangkan!", ujar Minhyuk girang. 

~Hotel

"Annyeong haseyo. Chogiyo, bisakah aku memesan sebuah kamar?", tanya Minhyuk. Penjaga hotel itupun mengangguk dan memberikan tawaran lain dari hotel tersebut. "Kami memiliki kamar khusus VVIP dan fasilitas yang mewah. Hotel kami memberikan diskon 10% hanya untuk minggu ini. Apakah anda mau memesannya?". Minhyuk mengeluarkan kartu kredit milik Yonghwa. "Tentu saja! Aku memiliki kartu kredit kakekku", ujar Minhyuk bangga. "Baiklah, ini kunci kamarnya. Kamarnya ada di lantai 7 dan liftnya ada disebelah sana. Semoga nyaman", jawab pelayan tersebut ramah. Sebenarnya pelayan tersebut heran melihat Minhyuk yang datang dengan baju sederhana dan tidak membawa koper atau barang bawaan lainnya. 







Minhyuk memasuki lift dan tersenyum senang sambil membayangkan dirinya akan makan banyak di hotel itu. 

TINGG!

"Ah, sudah sampai ternyata", ujar Minyuk. Minhyuk segera mencari-cari kamarnya. "Nomor 1222. Omo, ini seperti angka keramat bagiku!"

Setelah mendapatkan letak kamarnya, Minhyuk langsung masuk dan sangat takjub melihat interior yang mewah. Tidak seperti kamarnya di dorm yang selalu terlihat berantakan. Bahkan Minhyuk tak segan-segan mengotori kamar member CNBLUE yang lain.

Minhyukpun menutup pintu kamar dan meloncat ke atas kasur saking senangnya. Tak lama kemudian dirinya menguap dan Minhyukpun memejamkan matanya.


Yonghwa PROV

Arghhh. Badanku rasanya akan remuk. Aku membuka mataku perlahan-lahan. "Eodiga?", ujarku sambil mengucek mataku. Aku melihat ke sekelilingku. "Mwo?! Aku masih di mobil? Gelap sekali! Sudah jam berapa ini?"

Aku meraba-raba kursi mobil dan mendapatkan handhphoneku. "Omo! Sudah jam 3 malam! Nan eodisseo?'. Aku kebingungan sekarang. Lalu tidak sengaja aku melirik ke kursi depan yang berada di sebelah kananku. "Mwoya! Mengapa ada kaki di atas kursi?".

Aku sedikit takut sekarang. Perlahan-lahan aku melihat kedepan. "Ju..ju.ju..ju..ju.. ju .. Jungshin!!", aku berteriak histeris melihat Jungshin yang tidur dengan kaki di atas dan kepala di bawah. Akupun berinisiatif membangunkan Jungshin. Aku menggoyang-goyangkan kakinya. "Yak, Jungshin-a. Ireona palli". Tampaknya dia tidak bergeming sedikitpun. Cih, apa dia makan pil tidur secara overdosis tadi? 

Ah, dengan cara ini mungkin mempan. "Bersiaplah Jungshin. Ini hukuman karena kamu tidak mengecohkan hyungmu yang sudah membangunkanmu."

PLAKK!

"YAKKKKK!"


Author PROV

PLAKK! 

Yonghwa menampar pipi Jungshin.

"YAKKKKK!", teriak Jungshin kesakitan.

Ternyata aksi menampar Yonghwa membuahkan hasil. Jungshin terbangun dari pingsannya. "Aishh.. Jinjja appayo.. Omo", ujar Jungshin mengelus-elus pipinya. "Jungshin-a apa yang kau lakukan disitu huh?", tanya Yonghwa. Jungshinpun melihat ke arah Yonghwa dan melihat kakinya yang berada di atas kursi mobil.

"Mwo! Apa-apaan ini! Yakk, kenapa kepalaku berada di bawah!? Hyung berhenti mengerjaiku!", jawab Jungshin setelah ia sadar dengan posisi badannya yang berada di bawah. "Kamu menuduhku ya Jungshin?! Mollayo! Aku bahkan pingsan dari tadi sore hingga sekarang. Saeng kurang ajar", ujar Yonghwa angkuh.

"N..ne? Aku juga pingsan hyung sejak tadi sore". "Hyung... "
"Mwo?", tanya Yonghwa
"Tarik aku"
"Maksudmu?"
"Yakk, aku tidak bisa duduk maupun berdiri jika begini terus!"
"Cih. Yasudah"
"Hyungg.. Jeball", ujar Jungshin sambil membuat aegyo.
"ARRASEO ARRASEO! Hentikan aegyomu yang menjijikkan itu!", ujar Yonghwa pasrah.
Jungshin hanya merengut mendengar pengakuan dari Yonghwa itu.

Yonghwa memegang tangan Jungshin erat-erat. "Cha! Hana.. Dul.. Set!"
Yonghwa mulai menarik tangan Jungshin. "Yakk! Hyung! Lihat-lihat dong..!! Duh! Yakk! Hidungku nyangkut nih!", teriak Jungshin. "Kamu pikir kamu ringan apa, huh? Beratmu seperti kerbau mati yang aku angkat waktu itu.. Arggh", jawab Yonghwa.

Jungshin membelalakkan matanya. "Hyung! Jangan samakan aku dengan kerbau! Setidaknya aku bisa bernyanyi". "Kau tidak bisa bernyanyi -_-", jawab Yonghwa. "Eh? Ma..Maksudku setidaknya aku bisa bermain gitar", ujar Jungshin kembali. 

Dan perjuangan mereka tidak sia-sia. Yonghwa berhasil menarik Jungshin yang 'katanya' seberat sapi itu. "Hyung. Kamu pingsan juga?", tanya Jungshin.
"Eum"
"Tadi sore?"
"Eum"
"Karena siapa? Minhyuk?"
"Eum"
"Yak, hyung. Tidak bisakah hyung menjawab pertanyaanku selain dengan kata 'eum' 'eum' terus?"
"Yakk! Kamu tahu tidak rasanya badanku benar-benar hancur gara-gara mengangkatmu tadi.", ujarnya terengah-engah.
"Apakah badanku aku sangat berat?", tanya Jungshin kembali
"Eum"

"Arghh. Oh ya, hyung. Hyung pingsan karena Minhyuk? Wae? Wae?", tanya Jungshin penasaran
"Molla. Sepertinya tadi Minhyuk sedang error. Buat-buat aksi petinju, eh waktu aku balik ke belakang tangannya ninju aku lagi. Habis ninju Minhyuk gak merasa bersalah. Dia bilang aku tidur di situ!", Ujar Yonghwa kesal. 

"Jinjjayo? Hahahahhaha! Hyung! Itu sangat memalukan!". Jungshinpun tertawa terbahak-bahak. "Mwo?! Yakk, geumanhe~ ", ujar Yonghwa. "Shireo! Kamu tau tidak hyung? Minhyuk yang jauh-jauh membawamu hingga ke mobil!", jelas Jungshin sambil masih tertawa. "Baguslah kalau begitu. Setidaknya anak itu bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan kepada hyungnya yang keren ini", ujar Yonghwa bangga.

"Ke..keren?! Yak, hyung. Kamu tidak penasaran bagaimana Minhyuk membawamu hingga ke mobil?"
"Memangnya kenapa?"
"Minhyuk MENYERETMU hyung!"
"MWO!!?"
"Bwhahahahhaha.. Saat hyung sampai, rambutmu dipenuhi dedaunan dan sampah-sampah yang menempel! Hingga sekarang buktinya masih ada, hyung! Hahahaha!", jelas Jungshin yang masih tertawa melihat ekspresi Yonghwa.

Yonghwa meraba-raba rambutnya dan menemukan daun yang sudah busuk, lalu ada juga beberapa ranting di rambutnya. 
Yonghwa menggeram. "MINHYUKKKK!", teriaknya keras. Jungshin menutup telinganya rapat dengan kedua tangannya. "Hyung! Kita sedang berada di dalam mobil kenapa hyung teriak keras-keras!", ujar Jungshin. 

Omo, tampaknya Yonghwa benar-benar kesal. "Ayuk kita cari Minhyuk dimana dia sekarang". "Malam-malam gini?". Yonghwa menganggukkan kepalanya. "Hyung aku tidak tau ini didaerah mana. Sebaiknya kita tidur saja." "Shireo! Yak kau harus ikut", paksa Yonghwa. 

"Aishh.. Arraseo. Jadi apa rencana hyung?"
Yonghwa mulai menyuruh Jungshin mendekatinya. "Wae?", tanya Jungshin ragu-ragu.
"Sini! Aku hanya akan membisikmu pabo! Kamu kira aku bakal cabutin uban di rambutmu apa!", ujar Yonghwa. Jungshinpun mendekati Yonghwa dan Yonghwa langsung membisikkan beberapa rencananya. Jungshin hanya mengangguk-angguk paham dengan apa yang dikatakan oleh Yonghwa.

"Bagaimana? Ready?", tanya Yonghwa
"Of course hyung!"
"Kajja kita keluar dari mobil. Ini akan menjadi petualangan kita dan kita bisa menjadi legenda", ujar Yonghwa cekikikan dan hanya ditanggapi dengan anggukan oleh Jungshin.

Jungshin PROV

Aku mengangguk dan segera membuka pintu mobil. Eh, chankamman. Mobilnya tidak bisa dibuka! Yak, mwoya?! 

"Hyung! Ada masalah! Mobilnya tidak bisa dibuka", ujarku sambil terus berusaha membuka pintu. Yong hyung menatapku kaget. Lalu dirinya juga berusaha membuka pintu. "Hyung! Otthokke? Apa rencana kita gagal? Kita tidak bisa menjadi legendaris ya kan?". Aku khawatir sekali.

"Jungshin-a.. Jangan-jangan mobilnya dikunci dari luar", ujar Yong hyung pelan, namun aku masih dapat mendengar suaranya. Aishh otthokke!?  

"Lalu siapa yang membawa kunci mobilnya? Apakah Jonghyun?", tanya Yong hyung padaku. Aku menggelengkan kepala. "Aniyo. Tidak mungkin Jong hyung. Tadi sore dia tidur disampingku. Lalu aku tidak tahu hyung pergi kemana. Lagian Jong hyung tidak suka menyetir", jelasku panjang lebar. Aku dan Yong hyungpun saling berpandangan.

"Jungshin-a kamu tidak memegang kunci mobilnya?", tanya Yong hyung. Akupun terkejut. "A..aniyo! Jinjja aniyo! Jangan-jangan hyung tidak memegang kunci mobilnya juga?", tanyaku khawatir. 

Yong hyung menggelengkan kepalanya. Andwe!

"Ja..Jangan-jangan. . . ." Kami saling melototkan mata. "Hyung.."

"ANDWEEE!", hyung berteriak histeris. "Jangan bilang kalau..."



"MINHYUK-A!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"




bersambung.....
























0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com